Resume Kuliah Online Forum Parenting Nurul Islam “Keluarga Sadar Bakat”

Berikut
adalah resume Kuliah Online di forum Parenting SDIT Alam Nurul Islam bersama
Pak Andri Fajria. Beliau adalah penulis buku “Membangun Keluarga Sadar Bakat”
dan juga founder Sekolah Alam Tangerang.
Pengantar
Diskusi
Keluarga
adalah sebuah tim dengan bakat setiap orang yang berbeda – beda. Alangkah
mudahnya bila bakat setiap anggota keluarga bisa terlihat jelas seperti dalam
film “The Incredible”, di mana sang ayah punya kekuatan super, sang
ibu punya tubuh yang elastis, sang kakak punya kemampuan menghilang dan membuat
perisai pelindung, sang adik punya kemampuan berlari yang cepat, dan adik bayi
punya banyak kemampuan super.
Namun
kehidupan nyata tidak seperti cerita dalam film. Orangtua harus banyak
melakukan stimulasi untuk menemukan bakat anak. Suami/istri pun harus melewati
banyak dinamika keluarga untuk lebih mengenal karakter dan potensi pasangannya.
Ada
5 tahapan (= 5 M ) untuk menumbuhkan bakat (ada di buku “Membangun
Keluarga Sadar Bakat”), yaitu :


1.
MENGENALI  konsep bakat, tools yang
digunakan, dll. Ini dilakukan oleh orang dewasa (orangtua dan guru).


2.
MENUMBUHKAN Bakat , yaitu melakukan aktivitas 3 B. Pada hakikatnya seluruh
aktivitas di Sekolah Alam telah menumbuhkan bakat anak, sejak dari TK.


3.
MEMBACA Bakat (= Mengukur Bakat) yaitu melakukan evaluasi terhadap aktivitas
yang telah dilakukan, menggunakan tools TM. Kami di SAT melakukannya sejak
kelas 1 SD. Cara membaca bakat yang kami lakukan adalah : dengan TM Observation
untuk siswa tingkat SD, dengan TM Interview untuk tingkat SMP, dan dengan TM
Asessment untuk tingkat SMA (maksud saya, siswa SMA sekolah lain yang datang ke
SAT…. Sebab SAT belum punya SMA). Berapa lama mengukurnya ? Di SAT, Kami
mengukurnya dari kelas 1 SD sampai kelas 6 SD, bahkan sampai kelas 9 bila
melanjutkan ke SM Surau Merantau.


4.
MEMAHAMI Bakat, yaitu menganalisis 
profil bakat anak untuk mengenali kekuatan dan kelemahannya.


5.
MENGEMBANGKAN Bakat, yaitu melatih bakat secara optimal melalui kegiatan
magang, learning from maestro, dll secara terarah dan fokus pada kekuatan anak
untuk menjadikannya sebagai profesi anak di masa depan.
Sesi
Diskusi
Pertanyaan
1
: poin ke 3 mengukur bakat anak setara SD bagaimana caranya?
Jawaban 1 : Kami mengembangkan metoda TM Obervation, yaitu melakukan observasi terhadap
berbagai aktivitas anak, lalu dipetakan ke tools TM
Langkah
– langkah Observasi Bakat Siswa SD


A.
Guru mengamati siswa selama jangka waktu tertentu.
Tips
:

Siapkan alat tulis dan/atau alat perekam.

Pilihlah tempat yang tidak terhalang agar bisa melihat aktivitas anak dengan
jelas dan bisa mendengar ucapan anak dengan jelas.

Rekam / catat dengan baik  semua
perilaku, ucapan anak. Pastikan tidak menyertakan persepsi observer dalam
catatan.
B. Hasil
observasi disampaikan dalam rapat guru yang membahas anak. Di bawah ini adalah
Catatan Observasi siswa yang disampaikan tanggal 11 Februari 2019.
1.
Anak mengisi 2 botol air kemasan 600 ml dengan air bening sebanyak kira – kira
setengahnya. Lalu menggabungkan mulut kedua botol tersebut dengan lakban.
Setelah itu anak mengguncangkan botol dengan kuat sambil berkata “Aku
membuat pusaran air….”
2.
Anak membuat sebuah mainan perahu dari kertas. Lalu melarungkan mainan perahu
tersebut di saluran air di depan kelasnya.
3.
Anak menulis sepucuk surat untuk ibunya. Di dalam surat tersebut ia membuat :
tulisan “Aku sayang ibu”, dan gambar ibu dan anak, serta simbol ♥ di
atas gambar ibu dan anak. Anak lalu bertanya kepada gurunya :”Bun, ini
bagus nggak ?”
4.
Anak menyanyikan sebuah lagu di depan kelas yang lirik dan iramanya dibuat
sendiri.
5.
Guru meminta anak menggambar “Benda hidup dan benda mati di sekitar
kita”. Anak bertanya kepada gurunya “Kalau saung, termasuk benda
hidup atau benda mati?” Guru menjawab “Benda mati” Lalu anak
bertanya lagi :”Kalau pohon mangga di depan saung benda hidup atau benda
mati?” Guru menjawab “Benda hidup” Lalu anak berkata “Kalau
begitu Aku menggambar lingkungan sekolah saja” Lalu ia menggambarkannya.
Guru menilai bahwa gambarnya cukup baik dan cukup mirip dengan aslinya. Tapi
ketika diminta menjelaskan gambar tersebut, anak tidak dapat menjelaskannya.
6.
Guru meminta anak menggambar bebas. Anak membuat coretan berwarna warni yang
tidak beraturan. Guru bertanya “Kamu menggambar apa?” Lalu anak
menjelaskan dengan bersemangat bahwa itu gambar perang, di mana ada tentara,
senjata, dan peperangan.
Bagaimana
menuangkan catatan observasi di atas ke dalam Strength Cluster Map ?
Dalam
rapat pleno Guru, dilakukan analisa dan klasifikasi.
CATATAN
OBSERVASI NO.1
1.
Darimana anak mendapatkan ide membuat pusaran air menggunakan 2 botol yang
digabungkan, lalu diguncangkan ? Bila jawabannya “Dari menonton tutorial
di Internet”, maka beri tanda di aktivitas “Producing”. Bila
jawabannya “Aku coba coba sendiri”, maka beri tanda di aktivitas
“Ideating”.
2.
Anak melakukan pengamatan terhadap pusaran air, sekaligus melakukan percobaan
dampak mengubah tenaga mengguncang terhadap kecepatan pusaran  air. Maka beri tanda pada aktivitas
“Observing” dan “Researching”.
3.
Membuat rangkaian tersebut membutuhkan ketrampilan tangan. Maka beri tanda juga
pada aktivitas “Manual Skill”.
Selanjutnya
masukkan juga catatan observasi tersebut ke dalam PETA BAKAT.
Yang
kemungkinan perlu diberi tanda adalah :
1.
Ideation (punya banyak ide).
2.
Analytical (senang analisa sebab akibat : kalau aku guncangkan lebih keras, pu…
contoh
laporan TMO dari 1 kali observasi (durasi observasi tidak sampai 1 menit)
Pertanyaan
2
: Saya Windi, bunda Fathur kelas 1. Saat ini Fathur usianya hampir 7 tahun.
Tapi saya sebagai orang tua belum bisa mengenali bakat dan minat anak. Yang
Fathur lakukan selama ini seperti biasa. Belum ada yang menonjol. Misalnya
Fathur suka menyanyi, tapi ketika diminta menyanyi dengan benar (tidak teriak2)
dia jadi tidak ingin menyanyi lagi.
Apa
yang harus saya lakukan untuk mengenali bakat minat anak saya, Pak Andri?
Jawaban
2
: Terimakasih Bu Windi.
Kalau
kita petakan ke 5 tahapan di atas, setelah kita (orang dewasa) mempelajari
bakat, kita menumbuhkan bakat anak dengan cara 3B (Banyak bertemu orang, banyak
beraktivitas, dan Beragam Aktivitas). Temukan aktivitas yang anak menemukan 4E
(Easy, Enjoy, Excellent, Earn)
Setelah
kita tumbuhkan bakat anak, barulah kita baca bakat anak, dan seterusnya….
Pertanyaan
3
: Saya sudah membaca buku Pak Andri dan masih bingung
😅
Ada
beberapa pertanyaan:
1.
Bagaimana cara kita membaca bakat anak-anak? Rasanya dibutuhkan pelatihan
khusus untuk itu.
2.
Kalau tidak salah, observasi juga dilakukan di sekolah. Apakah guru-guru di
Nurul Islam memiliki kompetensi tersebut?
3.
Bagaimana kalau saya ingin belajar mengenai mengenali potensi diri dan orang
lain? Petanya kan kompleks banget tuhhh
😅
Sementara
itu dulu, Pak. Oya, putra saya Hamzah kelas 1
Jawaban
3
:
1.
Tentang Cara membaca bakat anak, bahannya sudah saya sampaikan di atas.  Memang perlu latihan secara kontinyu
3.
Untuk orang dewasa, bisa menggunakan TM Asessment


Contoh Banyak bertemu orang =
1.
Belanja di warung sebelah.
2.
Ikut arisan di keluarga besar.
3.
Mudik (silaturrahim akbar)
Contoh Beragam
aktivitas :
1.
Bermain permainan tradisional
2.
Masak
3.
Memanjat pohon
ContohBanyak Aktivitas = kurangi bermain gadget, kurangi nonton TV, jangan mager
Pertanyaan
4
: Kalo Aiman senang merakit lego dg baik dan terkadang bisa membentuk model
dan bentuk lain …yg berasal dari serpihan lego2 yg dimiliki berarti mempunyai
makna / bakat tertentu nggih. Sebelum kami membaca buku SADAR BAKAT kami merasa
terganggu karena terus menerus merengek minta beli lego. Apakah hobi anak kami
tsb perlu difasilitasi juga ya
Jawaban
4
: bisa dipetakan ke 114 aktivitas Strength Cluster Map supaya bisa dianalisis
termasuk cluster yang mana saja yang kuat

👆silakan gunakan form
di atas
Pertanyaan
5 : Apakah ada pelatihan khusus untuk ini, Pak?
Dimana
kami bisa melakukan assessment? Ada training untuk menjadi assesor?
Jawaban
5 : Kalau untuk menjadi asessor TM Asessment, bisa bergabung menjadi Santri
Talents Mapping.
Usul
saya, di SA Nuris mengadakan TM Basic, sebagai langkah awal menjadi asessor TM
Pertanyaan
6 : Saya Sasri ibu dari Azzam kls 6 dan Fatih kls 4. TMO sdh dan sedang kami
lakukan. Untuk strenght cluster map saya gunakan tools pandu 45 dari bu septi.
Bagaimana dengan ST-30 apakah ada toolsnya untuk observasi anak?
Jawaban
6 : Pandu 45 = ST-30 + 15 peran bakat terkait fisik.
Jadi
metoda membaca ST30 sama dengan metoda Pandu 45 sedikit perbedaannya, Pandu 45
menggunakan kata kerja, sedangkan ST 30 menggunakan kata benda
Berarti
untuk langkah2nya bisa gunakan pandu 45 dan peta bakat, lalu dihubungkan dengan
tahapan perkembangan anak?
Tentang
tahapan perkembangan anak, kita bahas terpisah dari bahasan bakat. (supaya
nggak bingung)
“Menjadi
TM Observer”
Bakat
semakin disadari menjadi salah satu hal yang penting untuk dikembangkan
dalam  dunia pendidikan dan dunia kerja.
Pendidikan diharapkan bisa mengembangkan Talents, Attitude, Skill dan Knowledge
(TASK) peserta didik.
Talents
Mapping adalah sebuah perangkat yang bisa digunakan untuk membaca bakat anak. Namun
untuk bisa mengisi Assesment TM dengan baik, diperlukan pengalaman 3B (Banyak
bertemu orang, Banyak aktivitas, dan Beragam Aktivitas) agar anak mengenali 4E
(Easy, Enjoy, Excellent, Earn).
Pada
umumnya (hanya dengan sedikit pengecualian), anak usia SD dan SMP belum bisa
mengisi TM Assesment. Lalu bagaimana guru dan orang tua siswa bisa membaca
potensi bakat anak?
Berdasarkan
pengalaman Kami di TK Tunas Robbani, SD Alam Tangerang  dan SM Surau Merantau, Guru dapat menggunakan
metoda Observasi untuk membaca bakat anak, dengan syarat dan ketentuan sebagai
berikut  :
1.
Keseluruhan proses ini harus dilakukan dalam sebuah tim. Sebaiknya dalam tim
tersebut minimal ada seorang yang memiliki bakat Analytical yang kuat.
2.
Guru harus belajar dan terus mengasah kemampuan observasinya. Pemahaman
terhadap 34 tema bakat dan 114 aktivitas strength cluster map merupakan
prasyarat yang harus dimiliki.
3.
Proses verifikasi dan klasifikasi 
terhadap hasil observasi dilakukan dalam rapat pleno yang dilakukan secara
rutin. Melalui rapat ini, kemampuan tim akan terus terasah.
Tangerang,
15 Oktober 2018
Andri
Fajria
Sekolah
Alam Tangerang


Pertanyaan
7 : Assalamualaikum wr wb..perkenalkan saya Naning wali dari Fathin kls 6 dan
Fatih kls 1..
Begini
pak..anak kami ada yg seneng banget otak Atik Lego .kayak putranya ibu di atas
tadi(bisa menciptakan berbagai bentuk dg imaginasinya)..nah mnrt kami kayaknya
bakatnya di teknik(ini mnrt kami njih sbg org awam),tp sampai kls 6 ini nilai
akademis matematika bisa dibilang kurang..apakah kemampuan teknik juga
hendaknya didukung oleh nilai akademis matematika yg bagus juga pak?
Jawaban
7: wa alaikum salam.
Maaf
mungkin diskusi saya di bawah ini bisa relevan dengan yang ditanyakan :
Pertanyaan
dari Rury (Sekolah Kebon Maen) : “1.Bagaimana pembuatan jdwl kegiatan dan
brp kali untuk observasi bakat ini agar mendapat data akurat ttg peta bakat
anak.
Jawaban
:
Observasi
Bakat ini sama sekali tidak merubah jadwal kegiatan anak. Observasi Bakat
termasuk dalam bagian evaluasi pembelajaran yang dilakukan setiap saat oleh
para guru.
Kami
mengumpulkan hasil observasi ini selama bertahun – tahun, yaitu memasukkannya
ke dalam rapor portofolio yang dibagikan di pertengahan semester genap.
Kenapa
harus bertahun – tahun ? Sudah dijelaskan dalam materi yang saya kirimkan
sebelumnya, yaitu untuk menghilangkan bias :
1.
Tahapan perkembangan anak.
2.
Pengaruh (kesukaan) guru.
3.
Pengaruh teman.
 Jangan terburu – buru menetapkan bakat anak.
Tahapan
menumbuhkan – membaca dan memahami adalah siklus yang berulang terusss…
Pertanyaan
8 : Kalau seperti itu kapan masa yg paling tepat menentukan bakat anak
adalah  ..?pak,setelah data semua
terkumpul atau bagaimana ?
😀😀maaf
saya benar 2 TDK tahu ..butuh edukasi.
Karena
biasanya itu nanti berpengaruh juga ke memilih jenjang sekolah selanjutnya
ketika anak memasuki SMP atau SMA(jurusan IPS atau IPA atau malah
Diniyah..bahkan SMK)
Jawaban
8 : Menurut pengalaman kami, di usia SMP anak anak sudah bisa confirmed dengan
bakatnya
Pertanyaan
9 : Assalamualaikum w w
Saya
Akbar, ayah dari Mas Agha- kelas 3. Yang ingin saya tanyakan bisakah meringkas
tahapan Talents Observation, Interview dan Assessment tanpa harus terpaku pada
tahapan pendidikan formal. Perlu waktu yang ideal berapa lama? Kita ambil
contoh Joey Alexander dan Kylian Mbappe ( bintang berusia belia yang
prestasinya level dunia).
Jawaban
9 :
Terimakasih
informasinya Pak Akbar.
15
bakat yang terkait fisik memang lebih mudah terlihat, seperti :
1.
Menyanyi
2.
Visual art
3.
Sport
4.
….
15.
Memelihara hewan
Justru
saya pribadi menilai homeschooling memiliki fleksibilitas tinggi untuk
menstimulasi bakat anak
Sehingga
anak homeschooling bisa lebih cepat mengembangkan bakatnya.
#bila
stimulasinya tepat
saya
membuat tahapan TMO, TMI, dan TMA untuk memudahkan analisisnya.
Anak
SD diobservasi oleh orang dewasa.
Anak
SMP sudah cukup mengenal dirinya, sehingga bisa diinterview.
SMA
ke atas sudah bisa mengisi kuesioner
Tips
: Cara mudah membaca bakat anak usia SD
Setelah
saya posting 3 tulisan mengenai pemanfaatan Talents Mapping untuk anak usia SD
dan TK pekan lalu, saya menerima beberapa pertanyaan tentang cara termudah
membaca bakat anak usia SD. Ini adalah salah satu pendekatan yang Kami lakukan
di Sekolah Alam Tangerang (SAT). Mohon maaf bila menurut pengalaman bapak/ibu
kurang sesuai
🙏🏻🙏🏻🙏🏻.
Kita
bisa menduga bakat dominan anak melalui bacaan dan tontonan yang disukai anak,
misalnya :
1.         Anak suka menonton atau membaca cerita
yang berhubungan dengan spiritual, seperti : Film Harry Potter, Rahasia Ilahi
(ups, ini mah cerita jadoel hahaha….), cerita horor, dll ==> kemungkinan
anak memiliki bakat dominan CONNECTEDNESS.
2.         Film bertema persahabatan ==> bakat
RELATOR
3.         Film sinetron yang menguras emosi dan
air mata ==> bakat EMPATHY
4.         Film misteri dan cerita detektif ==>
bakat ANALYTICAL
5.         Film Discovery ==> bakat LEARNER
6.         Film sains fiction ==> bakat
FUTURISTIC
7.         Film Sejarah ==> bakat CONTEXT
8.         Infotainment/ cerita gosip ==>
bakat INPUT
9.         Dst….. Silakan diteruskan sendiri 😃😃
Kami
menggunakan metoda wawancara untuk mendapatkan informasi film atau bacaan
kesukaan anak. Namun mungkin dapat dikembangkan dengan membuat list pertanyaan
tertutup yang akan dipilih oleh anak. Bila metoda ini dikembangkan, maka
someday kita bisa membuat Assesment “ TM FOR KIDS ”.
Semoga
bermanfaat
Ditulis
diatas KA menuju Bekasi, Senin 20 Agustus 2018 (
9
Zulhijjah waktu Makkah / 8 Zulhijjah waktu Indonesia)
Andri
Fajria
TK
Tunas Robbani
SD
Alam Tangerang
SM
Surau Merantau
Pertanyaan
10 : Setiap anak berbakat ..tapi terkadang kita susah mendefinisikan bakat anak
ktk sdh SMP sekalipun ..lantas tindakan apa yg perlu kita lakukan ya pak?kalau
tes interview hanya bs dilakukan ahlinya ya..
Jawaban
10 : Kalau yg SMP SDH ada panduan tes interview ya pak??soalnya panduan yg pak
Fajri kirim blm bs dibuka
😀😀
saya
punya contoh laporan TM Interview.
Pertanyaan
11 : Kaitannya dg perolehan nilai akademis apakah itu bisa dijadikan salah satu
patokan ttg bakat seorg anak pak?
 Jawaban 11 : Nilai akademik mungkin bisa
dianggap mewakili kriteria “excellent” (dari 4 E). Tapi tergantung
juga bagaimana cara penilaiannya. Lalu dibandingkan dengan 3 E yang lain. Kami
di SAT menggunakan penilaian kuantitatif, lalu dirata – rata untuk setiap bakat
yang dinilai
Pertanyaan
12 : Stimulasi apa ya pak..yg kira2 bisa ortu kembangkan di rumah,spy bakat
anak lbh tergali ?
Jawaban
12 : Aktivitas 3 B. Atau gunakan 114 aktivitas di strength cluster map
Closing
Statement
Saya
bersyukur mendapat kesempatan yang luar biasa ini berdiskusi dengan para
orangtua yang memiliki semangat belajar yang tinggi. Mohon maaf bila ada yang
kurang berkenan, atau kurang memuaskan.
Semoga
ada kesempatan lain kita bisa bersilaturrahim.
Terimakasih
Pak Arief yang sudah memfasilitasi.
Wasaalamualaikum
wrwb

Tinggalkan komentar